JEJAK SEJARAH Jakarta – Babi merupakan sumber makanan hewani yang dilarang dikonsumsi dalam agama Islam. Namun, di Timur Tengah khususnya, babi memiliki sejarah tersendiri.
Jauh sebelum adanya Islam, orang-orang di Timur Tengah rupanya juga sudah mengurangi konsumsi daging babi dalam menu keseharian mereka. Bagaimana sejarahnya?
Sejarah Konsumsi Babi di Timur Tengah
Eksis sejak Neolitikum Awal
Sebuah penelitian oleh Richard W Redding dari University of Michigan yang diterbitkan di jurnal Archaeological Research (2015) berupaya meneliti mengapa babi menghilang dari sistem penghidupan masyarakat di Timur Tengah.
Dalam penelitian bertajuk “The Pig and the Chicken in the Middle East: Modeling Human Subsistence Behavior in the Archaeological Record Using Historical and Animal Husbandry Data”, Redding menjelaskan babi hutan merupakan hewan asli Timur Tengah dan hidup di seluruh wilayah tersebut.
“Dari data fauna arkeologi, kita sekarang tahu babi hutan sudah ada sejak zaman Neolitikum awal di Mesir di Fayyum dan Delta Nil,” tulis Redding dalam laporan penelitiannya, dikutip dari New Historian.